KARANGAN
ILMIAH POPULER
1.PENGERTIAN KARANGAN ILMIAH POPULER
Berikut
kami jabarkan pengertian karangan ilmiah populer menurut 3 sumber:
1.
Amir dalam bukunya yang berjudul dasar-
dasar Penulisan Karya ilmiah (tahun 2007;halaman 144) Beliau mengatakan bahwa
“Karangan ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang
ilmu pengetahuan dengan teknik yang sederhana mengenai hal- hal tentang
kehidupan sehari- hari”.
2.
Prof.Dr.
Suhardjono dalam bukunya yang berjudul Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
(tahun 2001;halaman 35) Beliau mengatakan bahwa “karangan ilmiah populer yaitu pengetahuan ilmiah yang disajikan
dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca & dipahami, fakta
yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode
berfikir keilmuan”.
3.
Aceng
Hasani (ikhwal menulis;2005) Karangan ilmiah populer
adalah karangan yang berisi tentang disiplin limu tetapi tidak mengikuti
prosedur karya ilmiah dengan tujuan agar lebih mudah dipahami oleh berbagai golongan.
Itulah pengertian karangan ilmiah
populer menurut 3 sumber, dan kami akan menjabarkan pengertian tersebut menurut
pendapat kami sendiri. Karena pada dasarnya setiap manusia pastinya memiliki
pendapat dan presepsi tersendiri. Dan inilah penjabaran pendapat kami:
1. Amir
Karangan
ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu
pengetahuan dengan tehnik yang sederhana, maksudnya adalah isi dari karangan
ilmiah populer itu tidaklah dengan tehnik yang sefromal atau serumit karangan
ilmiah. Karena maksud disusunnya karangan ilmiah populer adalah karangan ilmiah
yang berisi ilmu pengetahuan yang bisa dikonsumsi oleh berbagai kalangan.
2. Prof.Dr. Suhardjono
Karangan ilmiah populer yaitu
pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih
enak dibaca & dipahami, fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan
dijiwai dengan kebenaran dan metode berfikir keilmuan maksudnya adalah
Walaupun
karangan ilmiah populer ini disebut juga karangan semiilmiah namun dalam
penyajiannya haruslah dari data yang objektif, dan nyata maksudnya tidak
mengarang begitu saja.
3.
Aceng
Hasani
Karangan ilmiah populer adalah
karangan yang berisi tentang disiplin limu tetapi tidak mengikuti prosedur karangan
ilmiah dengan tujuan agar lebih mudah dipahami oleh berbagai golongan maksudnya
adalah berisi tentang disiplin ilmu pengetahuan tetapi semi-ilmiah, tidak
mengikuti prosedur karangan ilmiah agar tidak hanya kaum intelek saja yang bisa
memahaminya.
Menurut Amir, dalam bukunya yang
berjudul “Dasar- dasar Penulisan Karya Ilmiah”, perbedaan Karangan Ilmiah dan Kkarangan
Ilmiah Populer berdasarkan bahan, penyajian, sikap penulis serta simpulan
adalah sebagai berikut:
No
|
Perbedaan
|
Karangan
Ilmiah
|
Karangan
Ilmiah Populer
|
1
|
Bahan
|
Menyajikan
fakta yang benar/ obyektif, dapat dibuktikan.
|
Menyajikan
fakta obyektif, bisa juga fiktif.
|
2
|
Penyajian
|
Menggunakan
bahasa baku (cermat, formal, dan lugas), sistematis (sesuai dengan kerja
ilmiah), dan metode ilmiah.
|
Menggunakan
bahasa yang cermat, tidak selalu formal tetapi tetap taat asas, disusun
secara sistematis, tidak memuat hipotesis.
|
3
|
Sikap
Penulis
|
Jujur
(tidak melebih-lebihkan atau mengurangi sesuatu), objektif (tidak mengejar
keuntungan pribadi).
|
Tidak
memancing pertanyaan yang meragukan perasaan pembaca agar seolah-olah mereka
menghindari sendiri.
|
4
|
Simpulan
|
Berdasarkan
fakta dan bukan emotif.
|
Membiarkan
fakta berbicara sendiri, sekalipun didahului dengan membimbing dan mendorong
pembacanya untuk berpikir aplikasinya.
|
Ciri- ciri Karangan ilmiah Populer
a.
Karangan ilmiah populer disusun
seperti kerucut terbalik
b. Menggunakan bahasa yang komunikatif.
Kerangka Karangan Ilmiah Populer
a.
Pendahuluan
b.
Tubuh tulisan
c. Penutup
Langkah- langkah Menulis Karangan
Ilmiah Populer
a.
Menelaah tema
b. Menguji kelayakan topik
c.
Mengumpulkan bahan sumber tulisan
d. Menyusun kerangka
e.
Mengembangkan kerangka (Soesena, 1993: 77)
2.
ANALISIS
Menurut pendapat
kelompok kami karangan ilmiah populer adalah Karangan ilmiah yang disajikan dengan gaya dan bahasa yang
lebih mudah dimengerti khalayak umum. Karangan ilmiah populer lebih sederhana,
dengan mengunakan metode berfikir keilmuan, namun gaya format tampilan serta
bahasa yang lebih mudah dipahami oleh berbagai golongan
PERBEDAAN
Setiap orang memiliki pendapat tersendiri
mengenai pengertian karangan ilmiah populer, dari ketiga pendapat tersebut
tentunya memiliki perbedaan antara satu pendapat dengan pendapat yang lain.
Dibawah ini kami akan menjabarkan perbedaan antara pendapat ahli sumber satu
dengan sumber lainnya mengenai pengertian karangan ilmiah populer.
1.Amir
dengan Prof. Dr. suhardjo:
Amir
mengatakan Karangan
ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi tentang ilmu pengetahuan
dengan tehnik sederhana yang dengan kata lain tidak ribet, Sedangkan Prof.Dr. Suhardjono mengatakan karangan ilmiah populer yaitu pengetahuan
ilmiah merupakan fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan
kebenaran walaupun disebut karangan ilmiah populer harus tetap mengandung
kaidah serta metode keilmuan juga. Tidak sesederhana yang dikemukakan oleh Amir
yang mengatakan karangan ilmiah populer itu ilmu pengetahuan dengan tehnik sederhana
karena menurut Prof.Dr. Suhardjo tetap harus mengandung kaidah dan metode juga.
2.Amir
dengan Aceng Hasani :
Amir
mengatakan Karangan
ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi tentang ilmu pengetahuan
dengan tehnik sederhana yang ditulis dalam bahasa sehari-hari. Sedangkan Aceng Hasani mengemukakan Karangan
ilmiah populer adalah karangan yang berisi tentang disiplin ilmu tetapi tidak
mengikuti prosedur karya ilmiah dengan tujuan agar lebih mudah dipahami oleh
berbagai golongan..
3.Prof.Dr.Suhardjono dengan Aceng
Hasani
Prof.Dr.Suhardjono
mengatakan karangan ilmiah populer yaitu pengetahuan
ilmiah merupakan fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan
kebenaran walaupun disebut karangan ilmiah populer harus tetap mengandung
kaidah serta metode berfikir keilmuan juga.
Aceng Hasani mengemukakan Karangan
ilmiah populer adalah karangan yang berisi tentang disiplin ilmu tetapi tidak
mengikuti prosedur karya ilmiah dengan tujuan agar lebih mudah dipahami oleh
berbagai golongan. Perbedaannya terletak pada kaidahnya, apabila
Prof.Dr.Suahrdjono mengatakan harus mengandung kaidah serta metode berfikir
keilmuan namun Aceng Hasani justru mengatakan tidak mengikuti prosedur karya
ilmiah agar mudah dipahami berbagai golongan.
PERSAMAAN:
Dari ketiga pendapat yang dikemukakan
oleh 3 sumber tadi terdapat persamaan yang kuat antara ketiganya. Yakni menurut Amir karangan ilmiah populer
adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan
teknik yang sederhana mengenai hal- hal tentang kehidupan sehari- hari.
sedangkan menurut Prof.Dr.Suhardjono yaitu pengetahuan
ilmiah yang disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca
& dipahami. Dan men urut Aceng hasani Karangan ilmiah populer adalah
karangan yang berisi tentang disiplin limu tetapi tidak mengikuti prosedur
karya ilmiah dengan tujuan agar lebih mudah dipahami oleh berbagai golongan.
Yang intinya dari ketiga pendapat itu memiliki sebuah persamaan, bahwa karangan
ilmiah adalah yang berisi tentang disiplin ilmu yang disajikan dengan bahasa
yang dapat dimengerti, tidak mengikuti prosedur karangan ilmiah, dan berisikan
hal-hal kehidupan sehari-hari agar lebih mudah dimengerti oleh semua orang dari
berbagai golongan.
KESIMPULAN
Dari
penjabaran kami diatas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Karangan ilmiah
populer merupakan bagian dari karangan ilmiah. Yang menjadi pembeda antara
keduanya terutama terletak pada penyajiannya. Karangan ilmiah populer disajikan
dengan gaya dan bahasa yang lebih bebas daripada karangan ilmiah. Karangan
ilmiah populer lebih sederhana, dengan mengunakan metode berfikir keilmuan,
namun gaya format tampilan serta bahasa yang lebih mudah dipahami oleh berbagai
golongan. Karangan ilmiah populer dibuat dengan tehnik yang sederhana,
maksudnya adalah membahas tentang ilmu pengetahuan namun ruang lingkupnya tidak
serumit seperti halnya karangan ilmiah. Dan menggunakan tehnik penyampaian atau
bahasa yang mudah dimengerti oleh khalayak umum sehingga sasaran pembaca tidak
hanya kaum intelektual semata namun juga semua orang dapat membacanya.
Daftar
pustaka:
Amir.2007. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah.
Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Aceng
Hasani (ikhwal menulis;2005)
Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996). Pedoman Penyusunan Karya Tulis
Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Widyaiswara.
Jakarta : Depdikbud, Dikdasmen.
Lead dan badan berita dipisahkan oleh sebuah jembatan, yakni kalimat peralihan yang mempermanis bergesernya pokok pikiran dari inti berita ke jalan cerita. Dengan lead yang baik, pembaca sudah tertarik perhatiannya, bukan oleh kepala beritanya saja, tetapi juga oleh kata-kata pertama dari kalimat pertama dalam lead itu.
Pilihan kata tidak bias sembarangan. Jangan sekali-kali memulai lead dengan kalimat: “sebagaimana pernah kita kabarkan..” Sebab sesuatu hal yang pernah dikabarkan bukanlah hal baru lagi. Juga bila kita memulai lead dengan kalimat: “ Menyambung berita tentang..”. Sebaiknya, mulailah segera dengan beritanya baru kemudian jelaskan bahwa berita itu adalah sambungan dari berita sebelumnya. Lead yang paling buruk adalah yang didahului dengan kalimat: “ Sebagaimana diketahui..”. Sesuatu yang sudah diketahui, tidak perlu diberitakan lagi.
Tahapan berikutnya adalah menata Badan berita. Yang harus diingat bahwa kita sebaiknya menempatkan hasil inventarisasi yang kurang penting di bagian belakan berita. Mulailah dengan berita yang penting dan akhiri dengan berita yang kurang penting. Ini disebut dengan model Piramida terbalik.
Tujuan gaya penulisan piramida
terbalik adalah untuk memudahkan pembaca secara cepat mengetahui apa yang
diberitakan. Selain itu untuk memudahkan redaktur memotong bagian yang tidak
penting di belakang tulisan.
Bentuk piramida terbalik pada bagian pertama ada yang dinamakan judul/headline, berfungsi untuk mengenalkan dengan cepat apa yang diberitakan, dan menarik minat untuk membaca bagian selanjutnya. Bagian selanjutnya adalah baris tanggal/dateline dalam bagian ini biasanya diikutkan juga tempat peliputan, dan singkatan dari surat kabar, misal Sumut, Senin (Sindo). Sindo adalah kependekan dari harian Sinar Indonesia.
Bentuk piramida terbalik pada bagian pertama ada yang dinamakan judul/headline, berfungsi untuk mengenalkan dengan cepat apa yang diberitakan, dan menarik minat untuk membaca bagian selanjutnya. Bagian selanjutnya adalah baris tanggal/dateline dalam bagian ini biasanya diikutkan juga tempat peliputan, dan singkatan dari surat kabar, misal Sumut, Senin (Sindo). Sindo adalah kependekan dari harian Sinar Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar