Minggu, 06 Januari 2013

ANALISIS DRAMA SANGKURIANG KARYA UTUY TATANG SONTANI


TUGAS ANALISIS DRAMA
SANGKURIANG KARYA UTUY TATANG SONTANI

OLEH

DEDE PRATIWI-2222101678
KELAS 4D DIKSATRASIA
 











FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012
1.      PROLOG
Cerita di sekitar Sang Kuriang yang menaruh cinta berahi pada ibu kandung, adalah sebuah cerita pusaka sunda yang turun-temurun dari mulut ke mulut dan baru pada tahun belasan lahir dalam bentuk bacaan. Sang Kuriang memiliki banyak versi namun pada umumnya cerita yang banyak ragamnya itu dimulai dengan seorang anak raja yang tidak beristri dan memiliki kegemaran berburu. Pada suatu waktu ketika ia berburu di hutan ia membuang air kecil. Lalu seekor babi betina yang sebenarnya adalah babi yang terkena kutukan meminum air kecil itu, akhirnya mengandung dan melahirkan anak perempuan. Anak perempuan ini dijumpai anak raja tadi, terus dipungutnya sebagai anak dan diberi nama Dayang Sumbi.
Setelah dewasa, Dayang Sumbi yang mempunyai kegemaran menenun, pada suatu waktu, ketika asik menenun, tiba-tiba Dayang Sumbi merasa sangat mengantuk dan hal itu membuat taropong yang di pegangnya jatuh ke kolong. Dan dia pun berkata: barang siapa yang mengambilkan taropong dari kolong, apabila perempuan akan dijadikan saudara, apabila laki-laki akan dijadikan suami.
Tumang, anjing jantan peliharaan raja yang sebenarnya seorang Dewa yang terkena kutuk. Anjing itu pun mengambil taropong dan menyerahkannya pada Dayang Sumbi. Mau tidak mau Dayang Sumbi pun menepati janjinya dan menikahi Tumang lalu akhirnya mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Sang Kuriang.
2.      EKSPOSISI
          Pada suatu hari dayang Sumbi merasa gundah karena anak semata wayangnya belum pulang ke rumah setelah beberapa hari pergi ke hutan, Dayang Sumbi sungguh cemas karena Sang Kuriang pergi ke hutan untuk menyendiri. Dayang Sumbi menyembunyikan siapa ayah kandung Sang Kuriang yang sesungguhnya. Setiap hari Sang Kuriang selalu bertanya siapa ayah kandungnya, akan tetapi Dayang Sumbi masih saja menyembunyikan hal itu dari Sang Kuriang. Sang Kuriang merasa sebal pada ibu kandungnya. Dan hal itu membuat Dayang Sumbi sangat bersedih hati dan berniat memberitahu pada Sang Kuriang siapa ayah kandungnya yang sebenarnya
3.      KOMPLIKASI
         Dayang Sumbi memberi tahu bahwa ayah kandung Sang Kuriang adalah Tumang, anjing Jantan peliharaan Sang Kuriang. Namun ternyata Sang Kuriang tidak percaya bahwa Tumang anjing jantan yang buruk rupa adalah ayah kandungnya. Sang kuriang benaar-benar dikuasai amarah mendengar hal itu, lalu ia pun pergi ke hutan untuk kembali menyendiri, ternyata Tumang mengikutinya dari belakang. Di tengah hutan Sang Kuriang bertemu dengan Raja Siluman dan kawan-kawannya. Raja siluman menawarkan diri menjadi teman Sang Kuriang. Lalu Sangkuriang setuju. Malahan Sang Kuriang membunuh ayah kandungnya sendiri, Tumang pun meninggal di tangannya.
4.      KLIMAKS
          Sang Kuriang pulang kerumah dan memberi tahu kepada ibunya, Dayang Sumbi bahwa dia telah membunuh Tumang membuat Dayang Sumbi sangatlah bersedih hati, apalagi Sang Kuriang meminta Dayang Sumbi menjadi istrinya, karena Sangkuriang berfikir bahawa Dayang Sumbi telah menipunya, berpura-pura menjadi ibu. Dayang Sumbi sungguh sangat terpukul mendengar hal itu keluar dari mulut anak kandungnya. Ia tidak menyangka anaknya tumbuh dengan pikiran sempit seperti itu. Dayang Sumbipun berpikir keras bagaimana caranya agar Sang Kuriang tidak sakit hati dan dia tidak bisa menikah dengan darahnya sendiri. Dayang Sumbipun mengajukan syarat yaitu Sangkuriang harus bisa membuat telaga dalam satu malam sebelum mata hari terbit. Kalau sangkuriang berhasil maka Dayang Sumbi pun rela menjadi istrinya. Namun Dayang Sumbi tahu benar bahwa hal itu tidak akan mungkin dilakukan oleh manusia biasa

5.      RESOLUSI
          Ternyata diluar dugaan Dayang Sumbi, Sangkuriang meminta tolong kepada Raja Siluman dan teman-temannya untuk membuat telaga itu. Dayang Sumbi sangat khawatir apabila sangkuriang bisa menyelesaikan telaga itu maka dia akan berzina dengan anak kandungnya sendiri. Dayang Sumbi pun menyusun strategi, dia membangunkan seluruh warga kampung untuk membakar lumbung padi, agar dikira Sangkuriang matahari sudah terbit dan dia pun bisa lepas diri untuk menikahi sangkuriang.

6.      PENYELESAIAN           
          Sang Kuriang mengetahui bahwa Dayang Sumbi membohonginya, dia pun menemui dayang sumbi dengan geram untuk dinikahinya segera mungkin. Dayang sumbi sangat kecewa dengan hal itu. Dia menjelaskan sekali lagi bahwa dia adalah ibu kandungnya, dan tak sepantasnya mereka berdua menikah. Namun sayang sekali Sang kuriang tidak mau mendengar hal itu. Akhirnya Dayang sumbi tidak memiliki pilihan apapun, diapun memilih untuk membunuh dirinya sendiri dari pada harus menikahi anak kandungnya sendiri. Sangkuriang yang melihat Dayang Sumbi bunuh diripun kaget, dia akhirnya ikut membunuh dirinya juga. Raja siluman bersorak girang, dia senang bisa menghasut sangkuriang. Dan membuat Dayang sumbi dan sangkuriang menghabisi nyawanya sendiri.




TUGAS ANALISIS DRAMA
MALAM JAHANAM KARYA MOKNGGO BUSYE
OLEH

DEDE PRATIWI-2222101678
KELAS 4D DIKSATRASIA
 











FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012

1.      PROLOG
          Di sebuah pinggiran laut ada sebuah kota dimana para nelayan tampak selalu gembira walaupun hidup miskin. Hiduplah sepasang suami-istri, Paijah sang istri adalah wanita yang sangat cantik, tubuh langsing semampai, dan suaminya adalah Mat Kontan yang terkenal selalu kontan dalam membayar segala sesuatu. Mereka dikaruniai seorang anak lelaki yang masih balita. Mat kontan sangat bangga dengan istri dan anak lelakinya yang disebut Mat kontan kecil. Mat kontan memiliki hobi mengkoleksi burung hias. Dan burung hias yang paling disayang adalah burung beo yang diletakan di ruang tengah. Burung beo itu sangat pandai meniru ucapan majikannya.
         Di depan rumah mereka ada seorang tetangga yang juga sahabat terbaik Mat Kontan, dia adalah Soleman. Soleman sudah bersahabat sejak dahulu dengan Mat Kontan. Soleman sangat mengetahui dengan benar bagaimana sifat Mat Kontan, tingkah lakunya dan sebagainya. Mereka sangat akrab walaupun sering kali terjadi perselisihan di antara keduanya.

2.      EKSPOSISI
          Mat Kontan begitu menyayangi burung hiasnya. Setiap hari selalu sibuk mengurusi burung hiasnya itu. Hal itu membuat istrinya Paijah merasa sebal, karena fokus perhatian Mat Kontan hanya tertuju pada burung hiasnya, Paijah merasa Mat Kontan sudah keterlaluan pada diri dan pada anaknya, apalagi anaknya Mat Kontan kecil sedang sakit panas hendaknya Mat Kontan memperhatikan si kecil, jangan burung hiasnya saja. Tetapi Mat Kontan tidak menggubris ucapan Paijah. Dia tidak peduli anaknya sakit panas, karaena menurutnya sakit pada anaknya pasti akan sembuh dengan sendirinya. Mat kontan justru makin sibuk dengan burung hiasnya. Hal itu makin membuat Paijah sebal pada suaminya sendiri.

3.      KOMPLIKASI
         Soleman, sahabat baik Mat Kontan sebenarnya sangat menyukai Paijah, dia mengetahui dengan jelas bahwa Mat Kontan adalah pria mandul. Paijah jelas tidak dapat dimilikinya, sebab dia sudah menjadi istri dari sahabat baiknya itu. Tanpa sepengetahuan Mat Kontan, Soleman sering berkunjung kerumah mereka pada saat Mat Kontan pergi keluar sibuk mengurusi burung hiasnya. Mereka berbuat seperti layaknya suami istri. Dan hal itu berbuah, dengan lahirnya anak lelaki yang diberi nama Mat Kontan kecil. Mat Kontan jelas tidak mengetahui hal itu, namun burung beo Mat Kontan yang di letakan di ruang tengah sering meniru ucapan dari Paijah. Seperti kertika Paijah dan Soleman cubit-cubitan. Dan burung beo Mat Kontan pun meniru ucapan Paijah “cubit” maka karena takut perselingkuhan itu tercium oleh Mat Kontan, Soleman pun membunuh burung beo itu di sumur belakang rumah.
       Mat Kontan pulang kerumah dengan keadaan sangat jengkel karena melihat burung beo kesayangannya mati di bunuh orang disumur. Dia benar-benar geram akan hal itu. Dia marah-marah sepanjang hari di rumah.

4.      KLIMAKS
          Paijah sungguh ketakutan, dia tahu benar sikap buruk suaminya. Apabila marah dia bisa khilaf pada Paijah. Apalagi Mat Kontan selalu membawa golok kemana-mana. Paijah sangat takut bila sedang khilaf goloknya itu bisa melayang ke badannya. Paijah pun mendatangi Soleman. Paijah minta perlindungan dari Soleman. Soleman yang mencintai Paijah terang saja rela melindungi Paijah dengan cara apapun. Mat Kontan amatlah geram, melihat Paijah justru berlari kearah Soleman untuk meminta perlindungan Soleman.
       Mat Kontan segera mencium bau perselingkuhan di antara keduanya. Karena justru Soleman melindungi Paijah. Mat Kontan pun tak segan mengeluarkan goloknya, dan menantang Soleman untuk duel satu lawan satu dengannya. Soleman menceritakan semuanya, bahwa dia berselingkuh dengan Paijah. Anak MatKontan adalah anak Soleman. Karena Mat Kontan seorang pria mandul dan tidak mungkin dapat memiliki keturunan.

5.      RESOLUSI
         Soleman pun menceritakan bahwa dialah yang telah membunuh burung beo kesayangan Mat Kontan karena soleman sangat takut burung itu mencelotehkan kata yang dapat membuka perselingkuhanya dengan Paijah. Sontak Mat Kontan makin naik darah. Matanya melotot, dirinya merasa dikhianati istrinya yang selalu dibanggakannya, merasa dikhianati Soleman sahabat karibnya sendiri. Apalagi dia mendengar anak yang sangat dia banggakan bukanlah darah kandungnya melainkan hasil perselingkuhan istrinya dengan sahabat karibnya sendiri. Dia benar-benar ingin mengahabisi Soleman. Namun Soleman tahu benar apa kelemana Matkontan, ia pun dapat menaklukan Matkontan dengan mudah. Mat kontanpun menyerah dan berkata ingin kembali ke desanya.
6.      PENYELESAIAN
           Namun ternyata Matkontan tidaklah selemah itu, dia berpura-pura lemah, ternyata di saat Soleman sedang lengah diapun berdiri tegak di hadapan Soleman. Soleman kaget sekali melihat hal itu. Soleman pun lari tunggang langgang. Dan matkontan pun ikut pergi menjauh dari desa itu meninggalkan Paijah dan anak lelakinya.








TUGAS ANALISIS DRAMA
SANG PENDOSA
OLEH

DEDE PRATIWI-2222101678
KELAS 4D DIKSATRASIA
 











FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar