TUGAS ANALISIS DRAMA
SANGKURIANG KARYA UTUY TATANG SONTANI
OLEH
DEDE PRATIWI-2222101678
KELAS 4D DIKSATRASIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012
1.
PROLOG
Cerita
di sekitar Sang Kuriang yang menaruh cinta berahi pada ibu kandung, adalah
sebuah cerita pusaka sunda yang turun-temurun dari mulut ke mulut dan baru pada
tahun belasan lahir dalam bentuk bacaan. Sang Kuriang memiliki banyak versi
namun pada umumnya cerita yang banyak ragamnya itu dimulai dengan seorang anak
raja yang tidak beristri dan memiliki kegemaran berburu. Pada suatu waktu
ketika ia berburu di hutan ia membuang air kecil. Lalu seekor babi betina yang
sebenarnya adalah babi yang terkena kutukan meminum air kecil itu, akhirnya
mengandung dan melahirkan anak perempuan. Anak perempuan ini dijumpai anak raja
tadi, terus dipungutnya sebagai anak dan diberi nama Dayang Sumbi.
Setelah
dewasa, Dayang Sumbi yang mempunyai kegemaran menenun, pada suatu waktu, ketika
asik menenun, tiba-tiba Dayang Sumbi merasa sangat mengantuk dan hal itu
membuat taropong yang di pegangnya jatuh ke kolong. Dan dia pun berkata: barang
siapa yang mengambilkan taropong dari kolong, apabila perempuan akan dijadikan
saudara, apabila laki-laki akan dijadikan suami.
Tumang,
anjing jantan peliharaan raja yang sebenarnya seorang Dewa yang terkena kutuk.
Anjing itu pun mengambil taropong dan menyerahkannya pada Dayang Sumbi. Mau
tidak mau Dayang Sumbi pun menepati janjinya dan menikahi Tumang lalu akhirnya
mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Sang Kuriang.
2.
EKSPOSISI
Pada suatu hari dayang Sumbi merasa
gundah karena anak semata wayangnya belum pulang ke rumah setelah beberapa hari
pergi ke hutan, Dayang Sumbi sungguh cemas karena Sang Kuriang pergi ke hutan
untuk menyendiri. Dayang Sumbi menyembunyikan siapa ayah kandung Sang Kuriang
yang sesungguhnya. Setiap hari Sang Kuriang selalu bertanya siapa ayah
kandungnya, akan tetapi Dayang Sumbi masih saja menyembunyikan hal itu dari
Sang Kuriang. Sang Kuriang merasa sebal pada ibu kandungnya. Dan hal itu
membuat Dayang Sumbi sangat bersedih hati dan berniat memberitahu pada Sang
Kuriang siapa ayah kandungnya yang sebenarnya
3.
KOMPLIKASI
Dayang Sumbi memberi tahu bahwa ayah
kandung Sang Kuriang adalah Tumang, anjing Jantan peliharaan Sang Kuriang.
Namun ternyata Sang Kuriang tidak percaya bahwa Tumang anjing jantan yang buruk
rupa adalah ayah kandungnya. Sang kuriang benaar-benar dikuasai amarah
mendengar hal itu, lalu ia pun pergi ke hutan untuk kembali menyendiri,
ternyata Tumang mengikutinya dari belakang. Di tengah hutan Sang Kuriang
bertemu dengan Raja Siluman dan kawan-kawannya. Raja siluman menawarkan diri
menjadi teman Sang Kuriang. Lalu Sangkuriang setuju. Malahan Sang Kuriang membunuh
ayah kandungnya sendiri, Tumang pun meninggal di tangannya.
4.
KLIMAKS
Sang Kuriang pulang kerumah dan
memberi tahu kepada ibunya, Dayang Sumbi bahwa dia telah membunuh Tumang
membuat Dayang Sumbi sangatlah bersedih hati, apalagi Sang Kuriang meminta
Dayang Sumbi menjadi istrinya, karena Sangkuriang berfikir bahawa Dayang Sumbi
telah menipunya, berpura-pura menjadi ibu. Dayang Sumbi sungguh sangat terpukul
mendengar hal itu keluar dari mulut anak kandungnya. Ia tidak menyangka anaknya
tumbuh dengan pikiran sempit seperti itu. Dayang Sumbipun berpikir keras
bagaimana caranya agar Sang Kuriang tidak sakit hati dan dia tidak bisa menikah
dengan darahnya sendiri. Dayang Sumbipun mengajukan syarat yaitu Sangkuriang
harus bisa membuat telaga dalam satu malam sebelum mata hari terbit. Kalau
sangkuriang berhasil maka Dayang Sumbi pun rela menjadi istrinya. Namun Dayang
Sumbi tahu benar bahwa hal itu tidak akan mungkin dilakukan oleh manusia biasa
5. RESOLUSI
Ternyata diluar dugaan Dayang Sumbi,
Sangkuriang meminta tolong kepada Raja Siluman dan teman-temannya untuk membuat telaga itu. Dayang Sumbi sangat
khawatir apabila sangkuriang bisa menyelesaikan telaga itu maka dia akan
berzina dengan anak kandungnya sendiri. Dayang Sumbi pun menyusun strategi, dia
membangunkan seluruh warga kampung untuk membakar lumbung padi, agar dikira
Sangkuriang matahari sudah terbit dan dia pun bisa lepas diri untuk menikahi
sangkuriang.
6. PENYELESAIAN
Sang Kuriang
mengetahui bahwa Dayang Sumbi membohonginya, dia pun menemui dayang sumbi
dengan geram untuk dinikahinya segera mungkin. Dayang sumbi sangat kecewa
dengan hal itu. Dia menjelaskan sekali lagi bahwa dia adalah ibu kandungnya,
dan tak sepantasnya mereka berdua menikah. Namun sayang sekali Sang kuriang
tidak mau mendengar hal itu. Akhirnya Dayang sumbi tidak memiliki pilihan
apapun, diapun memilih untuk membunuh dirinya sendiri dari pada harus menikahi
anak kandungnya sendiri. Sangkuriang yang melihat Dayang Sumbi bunuh diripun
kaget, dia akhirnya ikut membunuh dirinya juga. Raja siluman bersorak girang,
dia senang bisa menghasut sangkuriang. Dan membuat Dayang sumbi dan sangkuriang
menghabisi nyawanya sendiri.
TUGAS ANALISIS DRAMA
MALAM JAHANAM KARYA MOKNGGO BUSYE
OLEH
DEDE PRATIWI-2222101678
KELAS 4D DIKSATRASIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012
1.
PROLOG
Di sebuah pinggiran laut ada
sebuah kota dimana para nelayan tampak selalu gembira walaupun hidup miskin.
Hiduplah sepasang suami-istri, Paijah sang istri adalah wanita yang sangat
cantik, tubuh langsing semampai, dan suaminya adalah Mat Kontan yang terkenal
selalu kontan dalam membayar segala sesuatu. Mereka dikaruniai seorang anak
lelaki yang masih balita. Mat kontan sangat bangga dengan istri dan anak
lelakinya yang disebut Mat kontan kecil. Mat kontan memiliki hobi mengkoleksi
burung hias. Dan burung hias yang paling disayang adalah burung beo yang
diletakan di ruang tengah. Burung beo itu sangat pandai meniru ucapan
majikannya.
Di depan rumah mereka
ada seorang tetangga yang juga sahabat terbaik Mat Kontan, dia adalah Soleman.
Soleman sudah bersahabat sejak dahulu dengan Mat Kontan. Soleman sangat
mengetahui dengan benar bagaimana sifat Mat Kontan, tingkah lakunya dan
sebagainya. Mereka sangat akrab walaupun sering kali terjadi perselisihan di
antara keduanya.
2.
EKSPOSISI
Mat Kontan begitu menyayangi
burung hiasnya. Setiap hari selalu sibuk mengurusi burung hiasnya itu. Hal itu
membuat istrinya Paijah merasa sebal, karena fokus perhatian Mat Kontan hanya
tertuju pada burung hiasnya, Paijah merasa Mat Kontan sudah keterlaluan pada
diri dan pada anaknya, apalagi anaknya Mat Kontan kecil sedang sakit panas
hendaknya Mat Kontan memperhatikan si kecil, jangan burung hiasnya saja. Tetapi
Mat Kontan tidak menggubris ucapan Paijah. Dia tidak peduli anaknya sakit
panas, karaena menurutnya sakit pada anaknya pasti akan sembuh dengan sendirinya.
Mat kontan justru makin sibuk dengan burung hiasnya. Hal itu makin membuat
Paijah sebal pada suaminya sendiri.
3.
KOMPLIKASI
Soleman, sahabat baik Mat Kontan
sebenarnya sangat menyukai Paijah, dia mengetahui dengan jelas bahwa Mat Kontan
adalah pria mandul. Paijah jelas tidak dapat dimilikinya, sebab dia sudah
menjadi istri dari sahabat baiknya itu. Tanpa sepengetahuan Mat Kontan, Soleman
sering berkunjung kerumah mereka pada saat Mat Kontan pergi keluar sibuk
mengurusi burung hiasnya. Mereka berbuat seperti layaknya suami istri. Dan hal
itu berbuah, dengan lahirnya anak lelaki yang diberi nama Mat Kontan kecil. Mat
Kontan jelas tidak mengetahui hal itu, namun burung beo Mat Kontan yang di
letakan di ruang tengah sering meniru ucapan dari Paijah. Seperti kertika
Paijah dan Soleman cubit-cubitan. Dan burung beo Mat Kontan pun meniru ucapan
Paijah “cubit” maka karena takut perselingkuhan itu tercium oleh Mat Kontan,
Soleman pun membunuh burung beo itu di sumur belakang rumah.
Mat Kontan pulang kerumah dengan keadaan sangat jengkel karena
melihat burung beo kesayangannya mati di bunuh orang disumur. Dia benar-benar
geram akan hal itu. Dia marah-marah sepanjang hari di rumah.
4.
KLIMAKS
Paijah sungguh ketakutan, dia tahu
benar sikap buruk suaminya. Apabila marah dia bisa khilaf pada Paijah. Apalagi
Mat Kontan selalu membawa golok kemana-mana. Paijah sangat takut bila sedang
khilaf goloknya itu bisa melayang ke badannya. Paijah pun mendatangi Soleman.
Paijah minta perlindungan dari Soleman. Soleman yang mencintai Paijah terang
saja rela melindungi Paijah dengan cara apapun. Mat Kontan amatlah geram,
melihat Paijah justru berlari kearah Soleman untuk meminta perlindungan
Soleman.
Mat Kontan segera mencium bau perselingkuhan di antara keduanya.
Karena justru Soleman melindungi Paijah. Mat Kontan pun tak segan mengeluarkan
goloknya, dan menantang Soleman untuk duel satu lawan satu dengannya. Soleman
menceritakan semuanya, bahwa dia berselingkuh dengan Paijah. Anak MatKontan
adalah anak Soleman. Karena Mat Kontan seorang pria mandul dan tidak mungkin
dapat memiliki keturunan.
5.
RESOLUSI
Soleman pun menceritakan bahwa dialah
yang telah membunuh burung beo kesayangan Mat Kontan karena soleman sangat
takut burung itu mencelotehkan kata yang dapat membuka perselingkuhanya dengan
Paijah. Sontak Mat Kontan makin naik darah. Matanya melotot, dirinya merasa
dikhianati istrinya yang selalu dibanggakannya, merasa dikhianati Soleman
sahabat karibnya sendiri. Apalagi dia mendengar anak yang sangat dia banggakan
bukanlah darah kandungnya melainkan hasil perselingkuhan istrinya dengan
sahabat karibnya sendiri. Dia benar-benar ingin mengahabisi Soleman. Namun
Soleman tahu benar apa kelemana Matkontan, ia pun dapat menaklukan Matkontan
dengan mudah. Mat kontanpun menyerah dan berkata ingin kembali ke desanya.
6.
PENYELESAIAN
Namun ternyata Matkontan tidaklah
selemah itu, dia berpura-pura lemah, ternyata di saat Soleman sedang lengah
diapun berdiri tegak di hadapan Soleman. Soleman kaget sekali melihat hal itu.
Soleman pun lari tunggang langgang. Dan matkontan pun ikut pergi menjauh dari
desa itu meninggalkan Paijah dan anak lelakinya.
TUGAS ANALISIS DRAMA
SANG PENDOSA
OLEH
DEDE PRATIWI-2222101678
KELAS 4D DIKSATRASIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar